Thursday, March 22, 2018

~Seputar Kisah Orang Yang Mengingkari Keistimewaan Ihya Ulumiddin Temukan Kajiannya

~Seputar Kisah Orang Yang Mengingkari Keistimewaan Ihya Ulumiddin Temukan Kajiannya - Sugeng Rawuh Shobat Mulia Kitab Kuning Klasik, pada dasernya setiap aturan dalam hidup ini sudah diataur secara sedemikian lengkap oleh AL-Quran dan Hadist namun pada perkembanganya , Banyak ulama terdahulu yang lebih meringkas dan mempermudahnya menjadi sebuah kitab-kitab yang menjadi rujukan umat sampai sekarang ini. Hal ini dimaksudkan untuk lebih mempermudah dalam pemahamanya. Dan dengan rujukan semacam ini kita lebih mudah dan gampang dalam mengamalkanya. Sehingga kita tidak tertipu oleh dalil -dalil yang diputar balikkan oleh sebagian kalangan.

Bagi kaum ahlu sunan wal jama'ah, kitab semacam ini merupakan hal penting yang harus terus dilakukan dikembangkan dan deipelajari guna mendapatkan rujukan yang benar sesuai dengan sanad yang ada. Karena rujukan tanpa mengetahui sanad dan asbbul nuzul yang jelasa akan menghasilkan keraguan didalamnya. untuk itu ~Seputar Kisah Orang Yang Mengingkari Keistimewaan Ihya Ulumiddin Temukan Kajiannya hadir menjelaskan problematika dalam hidup anda dan memudahkannya.

~Seputar  Kisah Orang Yang Mengingkari Keistimewaan Ihya Ulumiddin Temukan Kajiannya
Ini adalah kisah seorang yang inkar terhadap keistimewaan karya Al-Imam Al-Ghazali sekaligus peringatan bagi kita agar senantiasa memahami karya Ulama yang Dekat Dengan Allah ta'ala.

ﺫﻛﺮﺍﻟﺸﻴﺦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠـﻪ ﺑﻦ ﺃﺳﻌﺪ ﺍﻟﻴﺎﻓﻌﻲ ﺭﺣﻤﺔ ﻟﻠـﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﺃﻥ ﺍﻟﻔﻘﻴﻪ ﺍﻟﻌﻼﻣﺔ ﻗﻄﺐ
ﺍﻟﻴﻤﻦ ﺇﺳﻤﺎﻋﻴﻞ ﺑﻦ ﻣﺤﻤﺪ ﺍﻟﺤﻀﺮﻣﻲ ﺛﻢ ﺍﻟﻴﻤﻨﻲ ﺳﺌﻞ ﻋﻦ ﺗﺼﺎﻧﻴﻒ ﺍﻟﻐﺰﺍﻟﻲ ﻓﻘﺎﻝ ﻣﻦ ﺟﻤﻠﺔ ﺟﻮﺍﺑﻪ : ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠـﻪ ﺳﻴﺪ ﺍﻷﻧﺒـﻴﺎﺀ ﻭﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺇﺩﺭﻳﺲ
ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﺳﻴﺪ ﺍﻷﺋﻤﺔ ﻭﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﻣﺤﻤﺪ ﺍﻟﻐﺰﺍﻟﻲ ﺳﻴﺪ ﺍﻟﻤﺼﻨﻔﻴﻦ.

Syaikh Abdullah bin As'ad Al-Yafi' Rahmatullah alaihberkata: seorang wali qutub yaman yg faqih adalahSyekh Isma'il bin Muhammad Al-Hadlromy, kemudiandi tanyakan kpd faqih dari yaman tentang beberapa karya Imam Ghozali, maka di jawab oleh beliau (Syaikh Isma’il bin Muhammad Al-Hadlromy) : Muhammad bin Abdullah (Rasulullah) adalah sayyidil anbiya', dan Muhammad bin Idris As-Syafi'I (Imam Syafi'i) adalah sayyidil a’immah, dan Muhammad bin Muhammad bin Muhammad Al-Ghozali adalah sayyidil Mushonnifin.

ﻭﺫﻛﺮ ﺍﻟﻴﺎﻓﻌﻲ ﺃﻳﻀﺎً ﺃﻥ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﻟﻜﺒـﻴﺮ ﺃﺑﺎ ﺍﻟﺤﺴﻦ ﻋﻠﻲ ﺑﻦ ﺣﺮﺯﻫﻢ ﺍﻟﻔﻘﻴﻪ
ﺍﻟﻤﺸﻬﻮﺭ ﺍﻟﻤﻐﺮﺑـﻲ ﻛﺎﻥ ﺑﺎﻟﻎ ﻓﻲ ﺍﻹﻧﻜﺎﺭ ﻋﻠﻰ ﻛﺘﺎﺏ ﺇﺣﻴﺎﺀ ﻋﻠﻮﻡ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﻭﻛﺎﻥ

ﻣﻄﺎﻋﺎً ﻣﺴﻤﻮﻉ ﺍﻟﻜﻠﻤﺔ، ﻓﺄﻣﺮ ﺑﺠﻤﻊ ﻣﺎ ﻇﻔﺮ ﺑﻪ ﻣﻦ ﻧﺴﺦ ﺍﻹﺣﻴﺎﺀ ﻭﻫﻢ ﺑﺈﺣﺮﺍﻗﻬﺎ

ﻓﻲ ﺍﻟﺠﺎﻣﻊ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﺠﻤﻌﺔ

Dan Imam Al-Yafi'i juga mengatakan, bahwasanya
Imam besar Abul Hasan Ali bin Hirzihim, seorang Faqih yang terkenal di Maghribi (maroko) dia dulu sangat mengingkari kitab Ihya ulumuddin, dan beliau adalah orang yang ditaati dan di dengar ucapannya. kemudian beliau memerintahkan untuk mengumpulkan semua yang didapat daripada naskah kitab Ihya dan ingin membakarnya di masjid jami'pada hari jum'at.

ﻓﺮﺃﻯ ﻟﻴﻠﺔ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﺠﻤﻌﺔ ﻛﺄﻧﻪ ﺩﺧﻞ ﺍﻟﺠﺎﻣﻊ ﻓﺈﺫﺍ ﻫﻮ ﺑﺎﻟﻨﺒـﻲ ﻓﻴﻪ ﻭﻣﻌﻪ ﺃﺑﻮ ﺑﻜﺮ
ﻭﻋﻤﺮ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠـﻪ ﻋﻨﻬﻤﺎ ﻭﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﻟﻐﺰﺍﻟﻲ ﻗﺎﺋﻢ ﺑـﻴﻦ ﻳﺪﻱ ﺍﻟﻨﺒـﻲ ؛ ﻓﻠﻤﺎ ﺃﻗﺒﻞ ﺍﺑﻦ ﺣﺮﺯﻫﻢ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻐﺰﺍﻟﻲ : ﻫﺬﺍ ﺧﺼﻤﻲ ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠـﻪ ﻓﺈﻥ ﻛﺎﻥ ﺍﻷﻣﺮ ﻛﻤﺎ ﺯﻋﻢ

ﺗﺒﺖ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻠـﻪ، ﻭﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﺷﻴﺌﺎً ﺣﺼﻞ ﻟﻲ ﻣﻦ ﺑﺮﻛﺘﻚ ﻭﺍﺗﺒﺎﻉ ﺳﻨﺘﻚ ﻓﺨﺬ ﻟﻲ

ﺣﻘﻲ ﻣﻦ ﺧﺼﻤﻲ،

Kemudian pada malam jum'atnya beliau bermimpiseakan-akan masuk kedalam masjid jami', ternyatadidalam masjid itu ada Nabi saw. dan bersama NabiSayyidina Abu bakar dan Umar Radhiyallahu anhuma,serta Imam Ghozaly berdiri di hadapan Nabi saw. ketika Ibnu hirzihim menghadap, Imam ghozali berkata: ini musuhku Ya Rasulullah, jika perkara yg terjadi sebagaimana yang dia sangka, maka aku bertaubat kepada Allah, dan jika sesuatu yang aku dapat itu dari keberkahanmu dan mengikuti sunnahmu, maka ambilkanlah untuku haqku dari musuhku ini.

ﺛﻢ ﻧﺎﻭﻝ ﺍﻟﻨﺒـﻲ ﻛﺘﺎﺏ ﺍﻹﺣﻴﺎﺀ، ﻓﺘﺼﻔﺤﻪ ﺍﻟﻨﺒـﻲ ﻭﺭﻗﺔ ﻭﺭﻗﺔ ﻣﻦ ﺃﻭﻟـﻪ ﺇﻟﻰ ﺁﺧﺮﻩ، ﺛﻢ ﻗﺎﻝ : ﻭﺍﻟﻠـﻪ ﺇﻥ ﻫﺬﺍ ﻟﺸﻲﺀ ﺣﺴﻦ، ﺛﻢ ﻧﺎﻭﻟـﻪ ﺍﻟﺼﺪﻳﻖ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠـﻪ ﻋﻨﻪ، ﻓﻨﻈﺮ ﻓﻴﻪ ﻓﺎﺳﺘﺠﺎﺩﻩ . ﺛﻢ ﻗﺎﻝ : ﻧﻌﻢ ﻭﺍﻟﺬﻱ ﺑﻌﺜﻚ ﺑﺎﻟﺤﻖ ﺇﻧﻪ ﻟﺸﻲﺀ ﺣﺴﻦ، ﺛﻢ ﻧﺎﻭﻟـﻪ
ﺍﻟﻔﺎﺭﻭﻕ ﻋﻤﺮ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠـﻪ ﻋﻨﻪ، ﻓﻨﻈﺮ ﻓﻴﻪ ﻭﺃﺛﻨﻰ ﻋﻠﻴﻪ ﻛﻤﺎ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺼﺪﻳﻖ،


Kemudian diberikan kepada Nabi kitab Ihya, lalu Nabimembukanya selembar demi selembar dari awal kitabhingga akhir, kemudian Nabi bersabda: demi Allahsesungguhnya ini sesuatu (kitab) yang bagus, kemudian diberikan kepada Ash-Shiddiq ra. Maka beliau melihatnya dan menganggap baik kitab tersebut, kemudian beliau berkata: Benar, Demi Dzat yang mengutusmu dengan haq, sesungguhnya ini sesuatu (kitab) yang baik, kemudian diberikan kepada Sayyidina Umar ra. dan beliau melihat isi kitab itu, dan beliaupun memuji kitab itu sebagaimana yang dikatakan oleh Ash-Shiddiq.

ﻓﺄﻣﺮ ﺍﻟﻨﺒـﻲ ﺑﺘﺠﺮﻳﺪ ﺍﻟﻔﻘﻴﻪ ﻋﻠﻲ ﺑﻦ ﺣﺮﺯﻫﻢ ﻋﻦﺍﻟﻘﻤﻴﺺ ﻭﺃﻥ ﻳﻀﺮﺏ ﻭﻳﺤﺪ ﺣﺪ ﺍﻟﻤﻔﺘﺮﻱ، ﻓﺠﺮﺩ ﻭﺿﺮﺏ . ﻓﻠﻤﺎ ﺿﺮﺏ ﺧﻤﺴﺔ ﺃﺳﻮﺍﻁ ﺗﺸﻔﻊ ﻓﻴﻪ ﺍﻟﺼﺪﻳﻖ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻭﻗﺎﻝ : ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻌﻠﻪ ﻇﻦ ﻓﻴﻪ ﺧﻼﻑ ﺳﻨﺘﻚ ﻓﺄﺧﻄﺄ ﻓﻲﻇﻨﻪ، ﻓﺮﺿﻲ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﻟﻐﺰﺍﻟﻲ ﻭﻗﺒﻞ ﺷﻔﺎﻋﺔ ﺍﻟﺼﺪﻳﻖ،

Maka Nabi memerintahkan untuk mencabuk faqih Ali
Ibnu hirzihim di atas gamis, dan dicambuk serta dihad dengan hadnya pembuat kebohongan, Lalu beliaupun di cambuk dan dipukul. ketika telah dicambuk lima kali, Sayidina Abu bakar memintakan ma'af untuknya, dan beliau berkata: Ya Rasulullah, mungkin dia menyangka apa yang ada didalam kitab Ihya menyalahi sunnahmu, kemudian dia salah didalam sangkaannya, dan Imam ghozali menerima, maka Rasulullah pun menerima permintaan maafnya Ash-Shiddiq.

ﺛﻢ ﺍﺳﺘﻴﻘﻆ ﺍﺑﻦ ﺣﺮﺯﻫﻢ ﻭﺃﺛﺮ ﺍﻟﺴﻴﺎﻁ ﻓﻲ ﻇﻬﺮﻩ، ﻭﺃﻋﻠﻢ ﺃﺻﺤﺎﺑﻪ ﻭﺗﺎﺏ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ
ﻋﻦ ﺇﻧﻜﺎﺭﻩ ﻋﻠﻰ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﻟﻐﺰﺍﻟﻲ ﻭﺍﺳﺘﻐﻔﺮ، ﻭﻟﻜﻨﻪ ﺑﻘﻲ ﻣﺪﺓ ﻃﻮﻳﻠﺔ ﻣﺘﺄﻟﻤﺎً ﻣﻦ ﺃﺛﺮ

ﺍﻟﺴﻴﺎﻁ ﻭﻫﻮ ﻳﺘﻀﺮﻉ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻭﻳﺘﺸﻔﻊ ﺑﺮﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ، ﺇﻟﻰ ﺃﻥ ﺭﺃﻯ

ﺍﻟﻨﺒـﻲ ﺩﺧﻞ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﻣﺴﺢ ﺑـﻴﺪﻩ ﺍﻟﻜﺮﻳﻤﺔ ﻋﻠﻰ ﻇﻬﺮﻩ ﻓﻌﻮﻓﻲ ﻭﺷﻔﻲ ﺑﺈﺫﻥ ﺍﻟﻠﻪ

ﺗﻌﺎﻟﻰ، ﺛﻢ ﻻﺯﻡ ﻣﻄﺎﻟﻌﺔ ﺇﺣﻴﺎﺀ ﻋﻠﻮﻡ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﻓﻔﺘﺢ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﻧﺎﻝ ﺍﻟﻤﻌﺮﻓﺔ ﺑﺎﻟﻠﻪ،

ﻭﺻﺎﺭ ﻣﻦ ﺃﻛﺎﺑﺮ ﺍﻟﻤﺸﺎﻳﺦ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺍﻟﺒﺎﻃﻦ ﻭﺍﻟﻈﺎﻫﺮ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ.

Kemudian Bangunlah Ibnu hirzihim sedang bekascambukan masih ada dipunggungnya, lalu beliau memberitahukan teman-temannya (mengenai mimpi tsb) dan bertaubat kepada Allah atas pengingkarannya kepada Imam Ghozali dan beristighfar, akan tetapi masih tersisah rasa sakit cambuk tersebut dalam waktu yang lama, dan dia terus memohon kepada Allah dan meminta syafa'at kepada Rasulullah, hingga beliau bermimpi Nabi, dan mengusap punggung Ibnu hirzihim dengan tangan beliau yang mulia, kemudian beliau sembuh dengan izin Allah, kemudian beliau selalu melazimkan mempelajari kitab Ihya ulumuddin, maka Allahmembukakan (hijab/ilmu) untuknya dan mendapatkankarunia ma'rifat billah, maka jadilah beliau PembesarUlama, Ahli ilmu bathin dan Dhohir. semoga Allahmerahmatinya.

ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻴﺎﻓﻌﻲ : ﺭﻭﻳﻨﺎ ﺫﻟﻚ ﺑﺎﻷﺳﺎﻧﻴﺪ ﺍﻟﺼﺤﻴﺤﺔ ﻓﺄﺧﺒﺮﻧﻲ ﺑﺬﻟﻚ ﻭﻟﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻦ ﻭﻟﻲ
ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻦ ﻭﻟﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻦ ﻭﻟﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﻟﻜﺒـﻴﺮ ﺍﻟﻘﻄﺐ ﺷﻬﺎﺏ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﺃﺣﻤﺪ ﺑﻦ

ﺍﻟﻤﻴﻠﻖ ﺍﻟﺸﺎﺫﻟﻲ، ﻋﻦ ﺷﻴﺨﻪ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﻟﻜﺒـﻴﺮ ﺍﻟﻌﺎﺭﻑ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﻳﺎﻗﻮﺕ ﺍﻟﺸﺎﺫﻟﻲ، ﻋﻦ

ﺷﻴﺨﻪ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﻟﻜﺒـﻴﺮ ﺍﻟﻌﺎﺭﻑ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﺃﺑـﻲ ﺍﻟﻌﺒﺎﺱ ﺍﻟﻤﺮﺳﻲ، ﻋﻦ ﺷﻴﺨﻪ ﺍﻟﺸﻴﺦ

ﺍﻟﻜﺒـﻴﺮ ﺷﻴﺦ ﺍﻟﺸﻴﻮﺥ ﺃﺑـﻲ ﺍﻟﺤﺴﻦ ﺍﻟﺸﺎﺫﻟﻲ ﻗﺪﺱ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﺭﻭﺍﺣﻬﻢ ﻭﻛﺎﻥ ﻣﻌﺎﺻﺮﺍً ﻻﺑﻦ ﺣﺮﺯﻫﻢ ﻗﺎﻝ : ﻭﻗﺎﻝ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺃﺑﻮ ﺍﻟﺤﺴﻦ ﺍﻟﺸﺎﺫﻟﻲ : ﻭﻟﻘﺪ ﻣﺎﺕ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺃﺑﻮ

ﺍﻟﺤﺴﻦ ﺍﺑﻦ ﺣﺮﺯﻫﻢ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻳﻮﻡ ﻣﺎﺕ ﻭﺃﺛﺮ ﺍﻟﺴﻴﺎﻁ ﻇﺎﻫﺮ ﻋﻠﻰ ﻇﻬﺮﻩ.


Dan Imam al-yafi'i berkata: telah meriwayatkankepada kami cerita ini dengan sanad yang sohih, dantelah mengabarkan kepadaku mengenai hal ini WaliAllah dari Wali Allah dari Wali Allah Asy-syeikh Al-Kabir Al-Quthub Syihabuddin Ahmad bin Al-maliiq Asy-Syadzili, dari gurunya Syaikh Kabir Al-Arif Billah Yaquut Asy-Syadzili, dari gurunya As-Syaikh Al-Arif billah Abil Abbas Al-Mursiy, dari gurunya As-Syaikh Kabir, gurunya para guru Abil Hasan Asy-Syadziliy: dan telah meninggal Asy-Syaikh Abul Hasan ibnu Hirzihim Rahimahullah, sedangkan di hari wafatnya bekas cambuk masih nampak dipunggungnya.

Sumber : ﻛﺘﺎﺏ ﺗﻌﺮﻳﻒ ﺍﻷﺣﻴﺎﺀ ﺑﻔﻀﺎﺋﻞ ﺍﻻﺣﻴﺎﺀ.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : ~Seputar Kisah Orang Yang Mengingkari Keistimewaan Ihya Ulumiddin Temukan Kajiannya

0 comments:

Post a Comment