Monday, April 6, 2015

Syair Syeikh Yusuf bin Isma’il an-Nabhaniy Mengenai Capal Rasulullah

Syair Syeikh Yusuf bin Isma’il an-Nabhaniy Mengenai Capal Rasulullah - Sugeng Rawuh Shobat Mulia Kitab Kuning Klasik, pada dasernya setiap aturan dalam hidup ini sudah diataur secara sedemikian lengkap oleh AL-Quran dan Hadist namun pada perkembanganya , Banyak ulama terdahulu yang lebih meringkas dan mempermudahnya menjadi sebuah kitab-kitab yang menjadi rujukan umat sampai sekarang ini. Hal ini dimaksudkan untuk lebih mempermudah dalam pemahamanya. Dan dengan rujukan semacam ini kita lebih mudah dan gampang dalam mengamalkanya. Sehingga kita tidak tertipu oleh dalil -dalil yang diputar balikkan oleh sebagian kalangan.

Bagi kaum ahlu sunan wal jama'ah, kitab semacam ini merupakan hal penting yang harus terus dilakukan dikembangkan dan deipelajari guna mendapatkan rujukan yang benar sesuai dengan sanad yang ada. Karena rujukan tanpa mengetahui sanad dan asbbul nuzul yang jelasa akan menghasilkan keraguan didalamnya. untuk itu Syair Syeikh Yusuf bin Isma’il an-Nabhaniy Mengenai Capal Rasulullah hadir menjelaskan problematika dalam hidup anda dan memudahkannya.


Dalam gambar yang dibuat Syeikh Yusuf bin Isma’il an-Nabhaniy terdapat beberapa bait syair, tetapi ada beberapa kalimat yang kemudian beliau perbaiki sebagaimana yang beliau sebutkan dalam kitab Sa’aadatud Darain:
عَلَى رَأْسِ هٰذَا الْكَوْنِ نَعْلُ مُحَمَّدٍ # عَلَّتْ فَجَمِيْعُ الْخَلْقِ تَحْتَ ظِلاَلِهِ
لَدَى الطُّوْرَ مُوْسَى نُوْدِيَ اخْلَعْ وَأَحْمَدٌ # عَلَى الْعَرْشِ لَمْ يُؤْذَنْ بِخَلْعِ نِعَالِهِ
Di atas kepala alam semesta ini sandal Muhammad bertahta
Maka seluruh ciptaan berada di bawah naungannya.
Tatkala di gunung Thur, Musa dipanggil,: ‘Lepaslah sandalmu’, sedangkan Nabi Muhammad
di atas Arsy tidak diperkenankan untuk melepas sandalnya (sebagai penghormatan)
مِثَـالٌ حَكَى نَعْلاً ِلأَفْضَلِ مُرْسَلِ # تَمَنَّتْ مَقَـامَ التُّرْبِ مِنْهُ فَرَاقِدُ
ضَرَائِرُهَا السَّبْعُ السَّمٰوَاتِ كُلُّهَا # غِيَارَى وَتِيْجَانُ الْمُلُوْكِ حَوَاسِدُ
Inilah gambar yang melukiskan sandal utusan Alloh yang termulia
karenanya, bintang kutub utara berandai untuk menjadi tanah (tempat sandal itu berpijak).
Saingannya, seluruh langit tujuh cemburu
dan mahkota para raja pun mendengki.
مِثَالٌ لِنَعْلِ الْمُصْطَفَى مَا لَهُ مِثْلُ # لِرُوْحِيْ بِهِ رَاحٌ لِعَيْنِيْ بِهِ كُحْلُ
فَـأَكْرِمْ بِهِ تِمْثَالَ نَعْلٍ كَرِيْمَةٍ # لَهَا كُلُّ رَأْسٍ وَدَّ لَوْ أَنَّهُ رِجْلُ
Inilah gambar sandal al Musthofa yang tiada bandingnya *
Karenanya ruhku memperoleh ketenangan dan mataku beroleh celak (yang mendinginkan).
Maka betapa mulia gambar sandal ini
Baginya seluruh kepala berkeinginan untuk menjadi kaki.
وَلَمَّا رَأَيْتُ الدَّهْرَ قَدْ حَارَبَ الْوَرَى # جَعَلْتُ لِنَفْسِيْ نَعْلَ سَيِّدِهِ حِصْنَا
تَحَصَّنْتُ مِنْهُ فِيْ بَـدِيْعِ مِثَـالِهَا # بِسُوْرٍ مَنِيْعٍ نِلْتُ فِيْ ظِلِّهِ اْلأَمْنَا
Dan ketika kulihat masa telah memangsa manusia
Kujadikan sandal junjungannya sebagai benteng perisai diri.
Aku berlindung dari masa dalam keelokan gambarnya
Dengan pagar pencegah kuperoleh keamanan di bawah naungannya.
إِنِّيْ خَدَمْتُ مِثَالَ نَعْلِ الْمُصْطَفَى # ِلأَعِيْشَ فِي الدَّارَيْنِ تَحْتَ ظِلاَلِهَا
سَعِدَ ابْنُ مَسْعُوْدٍ بِخِدْمَةِ نَعْلِهِ # وَانَا السَّعِيْدُ بِخِدْمَتِيْ لِمِثَالِهَا
Sungguh aku mengabdikan diri pada gambar sandal al Musthofa
Agar aku hidup di dunia dan akhirat di bawah naungannya.
Sahabat Ibnu Mas’ud telah beruntung karena mengabdi pada sandal al Musthofa
Dan akulah orang yang beruntung karena pengabdianku pada gambarnya.





Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Syair Syeikh Yusuf bin Isma’il an-Nabhaniy Mengenai Capal Rasulullah

0 comments:

Post a Comment