Sunday, March 25, 2018

~Info Kajian Berhati-hatilah

~Info Kajian Berhati-hatilah - Sugeng Rawuh Shobat Mulia Kitab Kuning Klasik, pada dasernya setiap aturan dalam hidup ini sudah diataur secara sedemikian lengkap oleh AL-Quran dan Hadist namun pada perkembanganya , Banyak ulama terdahulu yang lebih meringkas dan mempermudahnya menjadi sebuah kitab-kitab yang menjadi rujukan umat sampai sekarang ini. Hal ini dimaksudkan untuk lebih mempermudah dalam pemahamanya. Dan dengan rujukan semacam ini kita lebih mudah dan gampang dalam mengamalkanya. Sehingga kita tidak tertipu oleh dalil -dalil yang diputar balikkan oleh sebagian kalangan.

Bagi kaum ahlu sunan wal jama'ah, kitab semacam ini merupakan hal penting yang harus terus dilakukan dikembangkan dan deipelajari guna mendapatkan rujukan yang benar sesuai dengan sanad yang ada. Karena rujukan tanpa mengetahui sanad dan asbbul nuzul yang jelasa akan menghasilkan keraguan didalamnya. untuk itu ~Info Kajian Berhati-hatilah hadir menjelaskan problematika dalam hidup anda dan memudahkannya.

Assalamu'alaikum sahabat Kajian Fiqih Syafi'i

Diriwayatkan bahwa dalam khutbahnya, Abu Bakar ash-Shiddiq ra pernah berkata:

"Demi Allah, aku bukanlah orang yang terbaik di antara kalian. Aku dalam posisi dan keadaan terpaksa. Aku ingin di antara kalian ada yang mampu menggantikan posisiku ini. Apakah kalian mengira aku akan melaksanakan sunnah Rasulullah secara penuh? Tidak. Aku tidak mampu melaksanakan semuanya. Sesungguhnya, Rasulullah Saw dijaga dengan wahyu dan malaikat bersama beliau. Sementara setan bersamaku, yang selalu menggodaku. Jika aku marah, maka menjauhlah dariku, agar aku tidak menzalimi rambut dan kulit kalian. Perhatikanlah ucapanku ini." (Kanzul 'Ummal, karya Alauddin Ali Muttaqi al-Hindi, no. 14118; Tahdzib Hilyatul Auliya' wa Thabaqatul Ashfiya', karya Shalih Ahmad Syamy, h. 60)

Sahabat...

Ini adalah pengakuan yang jujur dari salah seorang sahabat utama Nabi Saw. Di sini Abu Bakar ash-Shiddiq ra mengakui bahwa posisi yang disandangnya sebagai seorang khalifah bukanlah karena ia telah menjadi manusia terbaik di antara manusia yang ada pada saat itu. Jabatan khalifah adalah sebuah amanah yang diberikan kepadanya. Ia tidak bisa menolak saat amanah itu diembankan kepadanya.

Pengakuan lainnya adalah meskipun ia sangat dekat dengan Nabi Saw, namun hal itu tidak berarti memberikan kemampuan baginya untuk mengamalkan seluruh sunnah yang berasal dari Nabi Saw. Abu Bakar ra menyadari kelemahannya sebagai makhluk yang sangat berbeda dengan Rasulullah Saw. Jika Rasulullah Saw selalu dijaga Allah dengan wahyu dan malaikat-Nya, maka Abu Bakar ra selalu berhadapan dengan setan yang tak kenal lelah berusaha menggodanya.

Nila luar  biasa yang dikandung oleh nasihat ini adalah kejujuran untuk mengakui kekurangan diri dan tidak merasa menjadi manusia yang paling utama hanya karena jabatan yang disandang.

Melalui nasihat ini Abu Bakar ra mengajak kita semua untuk menyadari dan mengakui bahwa sesungguhnya kita tidaklah lebih istimewa dan lebih mulia dibandingkan orang lain. Sikap terbaik yang harus kita pilih adalah senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah Ta'ala dan menyemangati diri untuk selalu mengamalkan sunnah-sunnah Nabi Saw tanpa harus merasa telah menjadi manusia sempurna dan istimewa di antara makhluk ciptaan Allah di dunia ini.

Semoga bermanfaat. Wassalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.  

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : ~Info Kajian Berhati-hatilah

0 comments:

Post a Comment