ﻳَﺘَّﻘِﻲ ﻓِﻴْﻪِ ﺭَﺑَّﻪُ ﻭَﻳَﺼِﻞُ ﻓِﻴْﻪِ ﺭَﺣِـﻤَﻪُ ﻭَﻳَﻌْﻠَﻢُ ِﻟﻠﻪِ ﻓِﻴْﻪِ ﺣَﻘًّﺎ ﻓَﻬَﺬَﺍ
ﺑِﺄَﻓْﻀَﻞِ ﺍﻟْـﻤَﻨَﺎﺯِﻝِ، ﻭَﻋَﺒْﺪٍ ﺭَﺯَﻗَﻪُ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋِﻠْﻤًﺎ ﻭَﻟَـﻢْ ﻳَﺮْﺯُﻗْﻪُ ﻣَﺎﻟًﺎ
ﻓَﻬُﻮَ ﺻَﺎﺩِﻕُ ﺍﻟﻨِّـﻴَّـﺔِ ﻳَﻘُﻮْﻝُ : ﻟَﻮْ ﺃَﻥَّ ﻟِـﻲْ ﻣَﺎﻟًﺎ ﻟَﻌَﻤِﻠْﺖُ ﺑِﻌَﻤَﻞِ ﻓُﻼَﻥٍ
ﻓَﻬُﻮَ ﺑِﻨِﻴَّﺘِﻪِ ﻓَﺄَﺟْﺮُﻫُـﻤَﺎ ﺳَﻮَﺍﺀٌ، ﻭَﻋَﺒْﺪٍ ﺭَﺯَﻗَﻪُ ﺍﻟﻠﻪُ ﻣَﺎﻻً ﻭَﻟَـﻢْ
ﻳَﺮْﺯُﻗْﻪُ ﻋِﻠْﻤًـﺎ ﻓَﻬُﻮَ ﻳَﺨْﺒِﻂُ ﻓِﻲ ﻣَﺎﻟِﻪِ ﺑِﻐَﻴْﺮِ ﻋِﻠْﻢٍ ﻟَﺎ ﻳَﺘَّﻘِﻲ ﻓِﻴْﻪِ
ﺭَﺑَّﻪُ ﻭَﻟَﺎ ﻳَﺼِﻞُ ﻓِﻴْﻪِ ﺭَﺣِـﻤَﻪُ ﻭَﻟَﺎ ﻳَﻌْﻠَﻢُ ِﻟﻠﻪِ ﻓِﻴْﻪِ ﺣَﻘًّﺎ ﻓَﻬَﺬَﺍ
ﺑِﺄَﺧْﺒَﺚِ ﺍﻟْـﻤَﻨَﺎﺯِﻝِ ﻭَﻋَﺒْﺪٍ ﻟَـﻢْ ﻳَﺮْﺯُﻗْﻪُ ﺍﻟﻠﻪُ ﻣَﺎﻟًﺎ ﻭَﻟَﺎ ﻋِﻠْﻤًـﺎ ﻓَﻬُﻮَ
ﻳَﻘُﻮﻝُ : ﻟَﻮْ ﺃَﻥَّ ﻟِـﻲْ ﻣَﺎﻟًﺎ ﻟَﻌَﻤِﻠْﺖُ ﻓِﻴْﻪِ ﺑِﻌَﻤَﻞِ ﻓُﻼَﻥٍ ﻓَﻬُﻮَ ﺑِﻨِﻴَّﺘِﻪِ
ﻓَﻮِﺯْﺭُﻫُـﻤَﺎ ﺳَﻮَﺍﺀٌ .
orang: (1) seorang hamba yang Allah berikan ilmu
dan harta, kemudian dia bertaqwa kepada Allah
dalam hartanya, dengannya ia menyambung sila-
turahmi, dan mengetahui hak Allah di dalamnya.
Orang tersebut kedudukannya paling baik (di sisi
Allah). (2) Seorang hamba yang Allah berikan ilmu
namun tidak diberikan harta, dengan niatnya yang
jujur ia berkata, ‘Seandainya aku memiliki harta,
aku pasti mengerjakan seperti apa yang
dikerjakan si fulan.’ Ia dengan niatnya itu, maka
pahala keduanya sama. (3) Seorang hamba yang
Allah berikan harta namun tidak diberikan ilmu.
Lalu ia tidak dapat mengatur hartanya, tidak
bertaqwa kepada Allah dalam hartanya, tidak
menyambung silaturahmi dengannya, dan tidak
mengetahui hak Allah di dalamnya. Kedudukan
orang tersebut adalah yang paling jelek (di sisi
Allah). Dan (4) seorang hamba yang tidak Allah
berikan harta tidak juga ilmu, ia berkata,
‘Seandainya aku memiliki harta, aku pasti
mengerjakan seperti apa yang dikerjakan si fulan.’
Ia berniat seperti itu dan keduanya sama dalam
mendapatkan dosa.” [HR Ahmad]
0 comments:
Post a Comment