yang mengetahui dengan orang-orang yang
tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang
berakallah yang dapat menerima pelajaran.”
(QS. Az-Zumar: 9)
antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama.
Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Pengampun.”
(QS. Fathir: 28)
“Maka setiap pengetahuan seseorang
tentang Allah itu bertambah, maka
bertambah pula rasa takutnya kepada-Nya.
Kemudian khasyyah (rasa takut) itu akan
mencegah dirinya dari berbuat maksiat serta
tergerak untuk bersiap2 berjumpa dengan
Dzat yang ia takuti (yaitu Allah). Dan ini
merupakan dalil terhadap keutamaan ilmu,
karena ilmu akan mengajak kepada khaysyyah
(rasa takut)...”
ﻳَﺮْﻓَﻊِ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺃُﻭﺗُﻮﺍ ﺍﻟْﻌِﻠْﻢَ ﺩَﺭَﺟَﺎﺕٍ ﻭَﺍﻟﻠَّﻪُ ﺑِﻤَﺎ ﺗَﻌْﻤَﻠُﻮﻥَ ﺧَﺒِﻴﺮٌ ِ﴾
kepada kalian: "Berlapang-lapanglah dalam
majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah
akan memberi kelapangan untuk kalian. dan
apabila dikatakan: "Berdirilah kalian", Maka
berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui
apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mujadilah: 11)
ulama dalam ayat ini.”
tentang ayat ini adalah pertama Allah
mengangkat derajat orang mukmin dengan
keimanannya dan kedua karena ilmunya.”
Memuliakan orang yang berilmu (guru) termasuk perkara yg dianjurkan.
Rasulullah shallallahu ‘alihi wa sallam berkata:
"Bukan termasuk golongan kami, orang yang tidak menghormati orang yang tua, dan tidak menyayangi yang muda, dan tidak mengetahui haknya ulama kami". (dishahihkan Syaikh Albani, Shohih Targhib)
Berkata Imam Nawawi rahimallahu ta’ala :
"Selayaknya seorang murid memandang gurunya dengan pandangan penghormatan dan hendaknya dia menyakini sempurnanya keahlian gurunya dibandingkan yang lain, karena hal tersebut lebih membuat dia untuk bisa mengambil manfaat dari gurunya dan menguatkan apa yang dia dengar dari gurunya dalam ingatannya".
Wahai saudaraku, lihat pundahulu kita bagaimana mereka menjaga akhlak/adab kepada gurunya
Berkata Umar bin Khattab radhiallahu ‘anhu :
"Tawadhulah kalian terhadap orang yang mengajari kalian.”
Robi' bin Sulaiman berkata:
"Demi Allah Ta’ala aku tidak berani meminum air dalam keadaan Imam Syafi'i melihat kepadaku karena kewibawaanya
Berkata Abdurahman bin Harmalah :
"Tidaklah manusia berani bertanya kepada Said bin Musayyb tentang suatu perkara sampai dia meminta izin kepadanya, seperti meminta izin kepada seorang pemimpin."
Sebagian salaf apabila pergi belajar kepada syaikhnya mereka berdoa :
"Ya Allah tutupilah aib guruku dariku, dan janganlah engkau hilangkan keberkahan ilmunya dariku.”
Subhanallah!
itulah para salaf, maka dimanakah kita dari mereka?
Sudahkah kita memuliakan guru-guru kita?
Sudahkah kita menghormatinya?
Sudakah kita bersedekah kepadanya?
Sudakah kita mendoakanya?
Ingat diantara sebab berkahnya ilmu seseorang adalah beradab kepada gurunya.
Oleh : Herbal Sunnah
______________
0 comments:
Post a Comment