Monday, January 22, 2018

~Ini Mengkritik dan Menasehati Pemimpin via Media Sosial bukan Ajaran Islam Lengkap Dengan Jawaban

~Ini Mengkritik dan Menasehati Pemimpin via Media Sosial bukan Ajaran Islam Lengkap Dengan Jawaban - Sugeng Rawuh Shobat Mulia Kitab Kuning Klasik, pada dasernya setiap aturan dalam hidup ini sudah diataur secara sedemikian lengkap oleh AL-Quran dan Hadist namun pada perkembanganya , Banyak ulama terdahulu yang lebih meringkas dan mempermudahnya menjadi sebuah kitab-kitab yang menjadi rujukan umat sampai sekarang ini. Hal ini dimaksudkan untuk lebih mempermudah dalam pemahamanya. Dan dengan rujukan semacam ini kita lebih mudah dan gampang dalam mengamalkanya. Sehingga kita tidak tertipu oleh dalil -dalil yang diputar balikkan oleh sebagian kalangan.

Bagi kaum ahlu sunan wal jama'ah, kitab semacam ini merupakan hal penting yang harus terus dilakukan dikembangkan dan deipelajari guna mendapatkan rujukan yang benar sesuai dengan sanad yang ada. Karena rujukan tanpa mengetahui sanad dan asbbul nuzul yang jelasa akan menghasilkan keraguan didalamnya. untuk itu ~Ini Mengkritik dan Menasehati Pemimpin via Media Sosial bukan Ajaran Islam Lengkap Dengan Jawaban hadir menjelaskan problematika dalam hidup anda dan memudahkannya.

~Ini  Mengkritik dan Menasehati Pemimpin via Media Sosial bukan Ajaran Islam Lengkap Dengan Jawaban
Ngaji.web.id - Aturan Dalam Islam Tentang Menasehati Pemimpin 
Jika anda melihat Oknum atau kelompok yang menjelek-jelekkan Pemimpin Negeri ini di Medsos, jangan Anda yakini itu sebagai etika Islami. Islam tidak mengajarkan hal itu. Demikian halnya kami tidak meyakini bahwa etika itu berasal dari agamanya yang dahulu.

Al-Quran, Al-Hadis dan Ulama kami memberi etika yang sangat santun dalam masalah ini:
1. Al-Quran:
فقولا له قولا لينا لعله يتذكر او يخشى
Maka bicaralah kamu berdua (Musa dan Harun) kepada Firaun dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut (Thaha 44)
Allah saja memerintahkan Nabi Musa dan Nabi Harun berbicara kepada Firaun dengan lemah lembut. Mengapa kepada saudara sebangsa dan seagama sangat kasar dan tak beretika?

2. Hadis Nabi Muhammad shalla Allahu alaihi wa sallama
من اراد ان ينصح لذي سلطان فلا يبده علانية ولكن يأخذ بيده فيخلو به فان قبل منه فذاك والا فد أدى الذي عليه
"Barang siapa ingin menasehati pemerintah, janganlah disampaikan terang-terangan. Tapi pegang tangannya, bawa tempat sepi (lalu sampaikan nasehat). Jika nasehatnya diterima maka bagus. Jika ditolak, ia telah menyampaikan kepada pemerintah sesuatu yang tidak baik baginya" (HR Ahmad, menurut al-Hafidz al-Haitsami ada 2 jalur yang salah satunya terpercaya dan sanadnya muttashil)

3. Pendapat Ulama:
قال الشافعي من وعظ اخاه سرا فقد نصحه وزانه ومن وعظه علانية فقد فضحه وشانه
Asy-Syafii berkata: Barang siapa memberi wejangan pada saudaranya secara lirih, maka sungguh ia telah menasehatinya. Barang siapa memberi wejangan secara terang-terangan maka sungguh ia telah mengumbar kejelekannya (Imam al-Ghazali, Ihya' Ulumiddin 2/30)

Disarikan dari KH Ma'ruf Khozin, Wakil Sekretaris MUI Kota Surabaya

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : ~Ini Mengkritik dan Menasehati Pemimpin via Media Sosial bukan Ajaran Islam Lengkap Dengan Jawaban

0 comments:

Post a Comment