Monday, January 22, 2018

~Ini Diperbolehkan Membaca Sayidina Muhammad dalam Tasyahhud Lengkap Dengan Jawaban

~Ini Diperbolehkan Membaca Sayidina Muhammad dalam Tasyahhud Lengkap Dengan Jawaban - Sugeng Rawuh Shobat Mulia Kitab Kuning Klasik, pada dasernya setiap aturan dalam hidup ini sudah diataur secara sedemikian lengkap oleh AL-Quran dan Hadist namun pada perkembanganya , Banyak ulama terdahulu yang lebih meringkas dan mempermudahnya menjadi sebuah kitab-kitab yang menjadi rujukan umat sampai sekarang ini. Hal ini dimaksudkan untuk lebih mempermudah dalam pemahamanya. Dan dengan rujukan semacam ini kita lebih mudah dan gampang dalam mengamalkanya. Sehingga kita tidak tertipu oleh dalil -dalil yang diputar balikkan oleh sebagian kalangan.

Bagi kaum ahlu sunan wal jama'ah, kitab semacam ini merupakan hal penting yang harus terus dilakukan dikembangkan dan deipelajari guna mendapatkan rujukan yang benar sesuai dengan sanad yang ada. Karena rujukan tanpa mengetahui sanad dan asbbul nuzul yang jelasa akan menghasilkan keraguan didalamnya. untuk itu ~Ini Diperbolehkan Membaca Sayidina Muhammad dalam Tasyahhud Lengkap Dengan Jawaban hadir menjelaskan problematika dalam hidup anda dan memudahkannya.

~Ini  Diperbolehkan Membaca Sayidina Muhammad dalam Tasyahhud Lengkap Dengan Jawaban
Ngaji.web.id - Membaca Sayidina Muhammad dalam Tasyahhud saat Salat diperbolehkan menurut Fatwa 3 Madzhab. Sementara dalam Madzhab Hanabilah tidak dianjurkan membaca Sayidina dalam Salat namun diperbolehkan membaca Sayidina di luar Salat.
- Madzhab Malikiyah
وَذَكَرَ عَنْ الشَّيْخِ عِزِّ الدِّينِ بْنِ عَبْدِ السَّلَامِ أَنَّ الْإِتْيَانَ بِهَا فِي الصَّلَاةِ يَنْبَنِي عَلَى الْخِلَافِ هَلْ الْأَوْلَى امْتِثَالُ الْأَمْرِ أَوْ سُلُوكُ الْأَدَبِ ؟ ( قُلْت ) وَاَلَّذِي يَظْهَرُ لِي وَأَفْعَلُهُ فِي الصَّلَاةِ وَغَيْرِهَا الْإِتْيَانُ بِلَفْظِ السَّيِّدِ وَاَللَّهُ أَعْلَمُ . (مواهب الجليل في شرح مختصر الشيخ خليل - ج 1 / ص 69)
“Dia menyebutkan dari Syaikh Ibnu Abdissalam bahwa menambah ‘Sayid’ dalam salat didasari perbedaan pendapat apakah yang utama mengikuti perintah Nabi atau melaksanakan etika? Saya berkata: Yang jelas bagi saya dan yang saya lakukan di dalam salat atau lainnya adalah menyebut ‘Sayid” (Mawahib al-Jalil 1/69) 

- Madzhab Syafiiyah
ﻭاﻷﻓﻀﻞ اﻹﺗﻴﺎﻥ ﺑﻠﻔﻆ اﻟﺴﻴﺎﺩﺓ ﻛﻤﺎ ﻗﺎﻟﻪ اﺑﻦ ﻇﻬﻴﺮﺓ ﻭﺻﺮﺡ ﺑﻪ ﺟﻤﻊ ﻭﺑﻪ ﺃﻓﺘﻰ اﻟﺸﺎﺭﺡ
Yang utama adalah membaca Sayid seperti yang disampaikan oleh Ibnu Dzahirah dan dijelaskan oleh sekelompok ulama. Syaikh al-Mahalli memfatwakan hal itu (Nihayatul Muhtaj,1/530)

- Madzhab Hanafiyah
وَنُدِبَ السِّيَادَةُ لِأَنَّ زِيَادَةَ الْإِخْبَارِ بِالْوَاقِعِ عَيْنُ سُلُوكِ الْأَدَبِ فَهُوَ أَفْضَلُ مِنْ تَرْكِهِ ، ذَكَرَهُ الرَّمْلِيُّ الشَّافِعِيُّ وَغَيْرُهُ (رد المحتار - ج 4 / ص 91)
“Dianjurkan membaca ‘Sayid’, karena menyampaikan realitas adalah bentuk etika yang sebenarnya. Hal ini lebih utama daripada meninggalkannya. Disampaikan oleh Ramli al-Syafii dan lainnya” (Ibnu Abidin, Rad al-Mukhtar, 4/91) 

- Madzhab Hanabilah
ﻭﺫﻛﺮ اﻟﺤﺎﻓﻆ اﻟﺴﺨﺎﻭﻱ ﻓﻲ ﺁﺧﺮ اﻟﺒﺎﺏ اﻷﻭﻝ ﻣﻦ اﻟﻘﻮﻝ اﻟﺒﺪﻳﻊ ﻛﻼﻣﻪ ﻭﺫﻛﺮ ﻋﻦ اﺑﻦ ﻣﻔﻠﺢ اﻟﺤﻨﺒﻠﻲ ﻧﺤﻮ ﺫﻟﻚ (مواهب الجليل في شرح مختصر الشيخ خليل - ج 1 / ص 69)
"Pendapat yang pertama (membaca Sayidina di luar salat dan tidak membaca Sayidina dalam salat) disampaikan oleh al-Hafidz as-Sakhawi dalam al-Qaul al-Badi' dan Ibnu Muflih al-Hanbali" (Mawahib al-Jalil 1/69)

Al-Azhar yang juga memfatwakan "Boleh Membaca Sayidina Saat Salat" merilis dalam web Dar al-Ifta' nama-nama ulama yang membolehkan:
Syafiiyah: Izzuddin bin Abdissalam, ar-Ramli, Ibnu Hajar al-Haitami, Al-Mahalli, al-Suyuthi, Ibnu Dzahirah, al-Syarqawi, al-Qulyubi.
Malikiyah: Ibnu Atha' as-Sakandari, an-Nafrawi, Sayid Ahmad Zaruq, al-Ayyasyi, al-Harusyi dan al-Hattab.
Hanafiyah: Ibnu Abidin, al-Hashfaki, al-Halabi, dan ath-Thahthawi.

Ma'ruf Khozin, Aswaja NU Center Jatim (Nahdliyin mengamalkan, dalilnya kami sampaikan)

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : ~Ini Diperbolehkan Membaca Sayidina Muhammad dalam Tasyahhud Lengkap Dengan Jawaban

0 comments:

Post a Comment