Sunday, February 21, 2016

(An-Nashaih 27) Merahasiakan Do’a

(An-Nashaih 27) Merahasiakan Do’a - Sugeng Rawuh Shobat Mulia Kitab Kuning Klasik, pada dasernya setiap aturan dalam hidup ini sudah diataur secara sedemikian lengkap oleh AL-Quran dan Hadist namun pada perkembanganya , Banyak ulama terdahulu yang lebih meringkas dan mempermudahnya menjadi sebuah kitab-kitab yang menjadi rujukan umat sampai sekarang ini. Hal ini dimaksudkan untuk lebih mempermudah dalam pemahamanya. Dan dengan rujukan semacam ini kita lebih mudah dan gampang dalam mengamalkanya. Sehingga kita tidak tertipu oleh dalil -dalil yang diputar balikkan oleh sebagian kalangan.

Bagi kaum ahlu sunan wal jama'ah, kitab semacam ini merupakan hal penting yang harus terus dilakukan dikembangkan dan deipelajari guna mendapatkan rujukan yang benar sesuai dengan sanad yang ada. Karena rujukan tanpa mengetahui sanad dan asbbul nuzul yang jelasa akan menghasilkan keraguan didalamnya. untuk itu (An-Nashaih 27) Merahasiakan Do’a hadir menjelaskan problematika dalam hidup anda dan memudahkannya.

Terjemah Kitab
“AN-NASHA’IH”


NASIHAT-NASIHAT “SANG SUFI”
Karya:
IMAM ABU ABDILLAH AL-HARITS BIN AS’AD 
“AL-MUHASIBI”
--000--


NASIHAT KE - 27
Merahasiakan Do’a

Saudaraku! Apabila orang lain terang-terangan dalam berdoa, rahasiakanlah doamu di antara dirimu dan Tuhan-mu, karena hal itu lebih jelas pengaruhnya dan lebih cocok dengan kecintaan Allah SWT, serta dapat lebih banyak menjaring pahala. Telah sampai kepada kami bahwa do’a yang dilakukan secara rahasia melebihi do’a yang dilakukan secara terang-terangan sebanyak tujuh puluh kali lipat. Di antara para tokoh berkata : “Orang-orang Islam dahulu sungguh-sungguh dalam berdoa, tetapi tidak terdengar dari mereka bersuara. Dan jika ada suara, itupun hanya bisikan antara mereka dan Tuhan mereka.” Hal demikian karena Allah SWT telah menceritakan tentang keadaan seorang hamba salih yang diridhai-Nya ucapannya. Allah SWT berfirman : “Yaitu tatkala  (Zakaria) menyeru Tuhannya dengan suara yang lembut. (Maryam, 3). Itulah perbedaan keutamaan antara dua orang, yang satu terang-terangan dalam berdoa, padahal cara ini sangat rentan terhadap fitnah terutama bila dilakukan di tengah-tengah orang banyak, dan ia pun ridha kepda pahala yang sedikit. Sedang yang lain, berdoa secara sembunyi-sembunyi dan khidmat. Sebab doa orang-orang yang khusuk serta penuh kerendahan hati ialah doa yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan khidmat. Semoga Allah menjadikan kita sekalian di antara orang-orang yang takut. Aamiin.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : (An-Nashaih 27) Merahasiakan Do’a

0 comments:

Post a Comment