Thursday, February 4, 2016

(Al Hikam 203) “Salik, Hati-hati dengan pemberian Makhluk”

(Al Hikam 203) “Salik, Hati-hati dengan pemberian Makhluk” - Sugeng Rawuh Shobat Mulia Kitab Kuning Klasik, pada dasernya setiap aturan dalam hidup ini sudah diataur secara sedemikian lengkap oleh AL-Quran dan Hadist namun pada perkembanganya , Banyak ulama terdahulu yang lebih meringkas dan mempermudahnya menjadi sebuah kitab-kitab yang menjadi rujukan umat sampai sekarang ini. Hal ini dimaksudkan untuk lebih mempermudah dalam pemahamanya. Dan dengan rujukan semacam ini kita lebih mudah dan gampang dalam mengamalkanya. Sehingga kita tidak tertipu oleh dalil -dalil yang diputar balikkan oleh sebagian kalangan.

Bagi kaum ahlu sunan wal jama'ah, kitab semacam ini merupakan hal penting yang harus terus dilakukan dikembangkan dan deipelajari guna mendapatkan rujukan yang benar sesuai dengan sanad yang ada. Karena rujukan tanpa mengetahui sanad dan asbbul nuzul yang jelasa akan menghasilkan keraguan didalamnya. untuk itu (Al Hikam 203) “Salik, Hati-hati dengan pemberian Makhluk” hadir menjelaskan problematika dalam hidup anda dan memudahkannya.

HIKMAH 203


203.
 “Salik, Hati-hati dengan pemberian Makhluk”

٭ لا تَمُدَّ نَّ يَدَ كَ اِلىَ اْلاَخْذِ من الخَلاَٰ ءِـقِ اِلاَّ تَرٰى اَنَّ الْمُعْطِىَ فِيْهِمْ مَولاٰ كَ  فَإِنْ كُنْتَ كذٰ لكَ فَخُذْ ماَ وَا فقَ الْعِلمَ ٭
203. “Jangan engkau ulurkan tangan untuk menerima pemberian makhluk, kecuali (sehingga) bila sudah bisa merasa bahwa sebenarnya yang memberi itu Tuhanmu, apabila engkau sudah demikian, maka terimalah pemberian mereka yang sesuai dengan ilmumu(syari’at/ halal).”
  Sebab bila engkau masih merasa yang memberi itu makhluk (berarti ada yang dapat membantumu selain  Alloh), maka Tauhidmu belum benar(murni) dalam menerima pengertian keEsaan Alloh dalam kalimah : Laa-ilaaha illalloh dan Laa haula walaa quwwata illa billah. Sebab hakikatnya semua pemberian itu hanya dari Alloh, semua hak dan kekuasaan Alloh semata,sehingga bila ada pemberian dari tangan siapa saja(makhluk), haruslah meyakini bahwa itu langsung dari Alloh yang menyuruh seorang hamba untuk menyampaikan kepadamu.  Kamu juga jangan menerima pemberian makhluk kecuali yang sesuai dengan ilmumu, yakni : ilmu lahir (syariat) dan ilmu batin.
Kholid Al-Juhany ra. Berkata : Rosululloh saw. Bersabda : Siapa yang kedatangan hadiah/sedekah dari temannya tanpa ia meminta dan berharap dalam hatinya, maka hendaknya diterima, sebab yang demikian itu sebagai rizqi yang dihantar oleh Alloh kepadanya.  Dalam riwayat lain ada tambahan: dan bila ia tidak membutuhkan karena sudah cukup, maka hendaknya diberikan kepada yang lebih berhajat dari padanya.  Rosulullh bersabda : Siapa yang menolak rizqi yang diberi oleh makhluk tanpa minta-minta, maka sesungguhnya ia telah menolak pemberian Alloh.
 Umar bin Khottob berkata : Rosululloh selalu memberi kepada saya, maka saya berkata, : berikan kepada orang yang lebih membutuhkan daripada saya. Rosululloh bersabda : Terimalah dan pergunakan atau sodakohkan, dan tiap harta yang datang kepadamudengan tidak engkau harapkan atau engaku minta, maka terimalah, dan yang tidak jangan engkau harap-harapkan.
Syeih Ibrahim al-Khowwas, berkata: Seorang shufi itu tidak harus memilih jalan tidak berusaha ((tajrid), kecuali jika memang sudah cukup keadaannya.   Syeih abu Abdulloh Al-qurasy berkata : selama  keinginan berusaha itu kuat dalam perasaan nafsu, maka berkasab itu lebih utama.
 Syeih Al-A’masy (sulaiman) ra. Berkata: Ada seorang pemuda yang datang kepada Syeih Ibrohim At-taimy, untuk memberi hadiah uang sebanyak 2ooo dirham, sambil berkata: Terimalah uang ini, ini bukan dari raja, juga bukan uang syubhat dan lain-lainnya. Jawab Ibrohim, : Semoga Alloh memberkahi hartamu, dan membalas engkau dengan kebaikan dan terima kasih, lalu ditolaknya uang itu. Setelah pemuda itu pergi saya bertanya :  Ya aba Imron, mengapa engkau tidak menerima pemberian itu, Demi Alloh, istrimu tidak memiliki gamis. Jawab Ibrahim : Benar, tetapi anak itu masih muda, belum banyak pengalaman, saya kuatir kalau ia kembali kekampungnya lalu memberi tahu kepada teman-temannya :saya telah memberi Ibrahim dua ribu dirhaham, maka hilang pahalanya dan hilang pula uangnya.


Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : (Al Hikam 203) “Salik, Hati-hati dengan pemberian Makhluk”

0 comments:

Post a Comment