Sunday, January 28, 2018

~Ini Dianjurkan Mentalqin Jenazah yang baru dikubur dan Orang Sakaratul Maut Lengkap Dengan Jawaban

~Ini Dianjurkan Mentalqin Jenazah yang baru dikubur dan Orang Sakaratul Maut Lengkap Dengan Jawaban - Sugeng Rawuh Shobat Mulia Kitab Kuning Klasik, pada dasernya setiap aturan dalam hidup ini sudah diataur secara sedemikian lengkap oleh AL-Quran dan Hadist namun pada perkembanganya , Banyak ulama terdahulu yang lebih meringkas dan mempermudahnya menjadi sebuah kitab-kitab yang menjadi rujukan umat sampai sekarang ini. Hal ini dimaksudkan untuk lebih mempermudah dalam pemahamanya. Dan dengan rujukan semacam ini kita lebih mudah dan gampang dalam mengamalkanya. Sehingga kita tidak tertipu oleh dalil -dalil yang diputar balikkan oleh sebagian kalangan.

Bagi kaum ahlu sunan wal jama'ah, kitab semacam ini merupakan hal penting yang harus terus dilakukan dikembangkan dan deipelajari guna mendapatkan rujukan yang benar sesuai dengan sanad yang ada. Karena rujukan tanpa mengetahui sanad dan asbbul nuzul yang jelasa akan menghasilkan keraguan didalamnya. untuk itu ~Ini Dianjurkan Mentalqin Jenazah yang baru dikubur dan Orang Sakaratul Maut Lengkap Dengan Jawaban hadir menjelaskan problematika dalam hidup anda dan memudahkannya.

~Ini  Dianjurkan Mentalqin Jenazah yang baru dikubur dan Orang Sakaratul Maut Lengkap Dengan Jawaban
Ngaji.web.id - Pelafalan kalimat “Lâ ilâha illallâh” dianjurkan untuk mereka yang segar bugar. Pelafalan ini sangat dianjurkan terlebih lagi untuk mereka yang sedang menghitung detik-detik terakhir kehidupannya di dunia. Untuk mereka yang lemah seperti sakrat, orang lain bisa menuntunnya untuk pelafalan kalimat mulia ini. Praktik ini disebut talqin.

Talqin lazimnya dipraktikkan oleh kalangan pelaku tarekat. Tetapi praktik ini dilakukan umat Islam terhadap calon jenazah yang sedang sakratulmaut dan jenazah yang baru saja dimakamkan.

Habib Abdullah bin Husein bin Thahir Ba‘alawi dalam kitab Is‘adur Rafiq wa Bughyatus Shadiq menyebutkan cara menalqin orang sakit yang tengah mengalami peralihan dari alam dunia ke alam barzakh.

وإذا حضرته أمارات الموت ألقي ندبا على شقه الأيمن ووجهه للقبلة كما في اللحد فالأيسر على قفاه ويجعل وجهه وأخمصاه للقبلة ويلقن "لا إله إلا الله" بأن تذكر عنده بلا إلحاح بل يسن إذا قالها عدم إعادة ذكرها إلا إن تكلم بغيرها لتكون آخر كلامه لما صح "من كانت آخر كلامه لا إله إلا الله دخل الجنة" أي مع الفائزين.

Bila sudah datang tanda-tanda kematian, kita dianjurkan untuk membaringkan orang sakratulmaut itu di atas sisi kanan tubuhnya dan menghadapkan wajahnya ke arah kiblat seperti posisi jenazah di kubur. Sementara tengkuk belakang pada sisi kirinya. Wajah dan bagian tengah badannya dihadapkan ke arah kiblat.

Pada posisi itu kita dianjurkan untuk membimbingnya mengucap “Lâ ilâha illallâh” tanpa mendesaknya (dengan perlahan). Kita (cukup diam) tidak perlu mengulangi “Lâ ilâha illallâh” kalau ia sudah mengucapkannya. Lain soal kalau ia mengucapkan selain “Lâ ilâha illallâh”. Hal ini dimaksudkan agar “Lâ ilâha illallâh” menjadi ucapan terakhir yang keluar dari bibirnya sebagaimana hadits Rasulullah SAW “Siapa saja yang ucapan terakhirnya ‘Lâ ilâha illallâh’, masuk surga”. Maksudnya ia masuk surga bersama orang-orang yang beruntung di akhirat.

Namun patut untuk diperhatikan bahwa orang lain yang menuntun calon jenazah cukup seorang. Orang-orang di sekelilingnya juga diharapkan tidak membaca apapun atau suara-suara gaduh lainnya. Pasalnya, orang yang sedang sakratulmaut membutuhkan suasana tenang. Demikian anjuran Imam An-Nawawi dalam karyanya Al-Adzkar.

Adapun perihal menalqin jenazah yang baru dikebumikan, Ibnu Rusyd dalam Bidayatul Mujtahid menerangkan sebagai berikut.

الباب الأول فيما يستحب أن يفعل به عند الاحتضار وبعده. ويستحب أن يلقن الميت عند الموت شهادة أن لا إله إلا الله لقوله عليه الصلاة والسلام "لقنوا موتاكم شهادة أن لا إله إلا الله" وقوله "من كان آخر قوله لا إله إلا الله دخل الجنة"

Bab Pertama memuat perihal praktik yang dianjurkan saat menghadapi orang yang sedang sakratulmaut dan setelah orang itu wafat. Kita dianjurkan menuntun calon jenazah mengucap kalimat syahadat “Lâ ilâha illallâh” sesuai hadits Rasulullah SAW, “Bisikkan lah kalimat syahadat ‘Lâ ilâha illallâh’ kepada mayitmu,” dan hadits “Siapa saja yang ucapan terakhirnya ‘Lâ ilâha illallâh’, masuk surga.”

Kenapa jenazah juga perlu ditalqin? Karena usai dikebumikan, jenazah diharuskan menjawab pertanyaan malaikat yang ditugaskan untuk itu. Wallahu a‘lam. (Alhafiz K/NU Online)

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : ~Ini Dianjurkan Mentalqin Jenazah yang baru dikubur dan Orang Sakaratul Maut Lengkap Dengan Jawaban

0 comments:

Post a Comment